Waka DPRD
Kesehatan - Kesehatan Mental

Tingginya Angka Depresi, Waka DPRD Usulkan Konseling

0 0
Read Time:2 Minute, 58 Second

St-bellarminus.sch.id Waka DPRD DKI Jakarta, Rany Maulani, memberikan saran konkret untuk mengatasi masalah tingginya angka Depresi di Jakarta.

Jakarta, sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, menghadapi berbagai tantangan kesehatan mental. Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 3% dari 365.730 orang dewasa dan lansia di DKI Jakarta mengalami gejala depresi. Angka ini cukup mengkhawatirkan, terutama dalam konteks meningkatnya tekanan hidup di perkotaan. Waka DPRD DKI Jakarta, Rany Maulani, memberikan saran konkret untuk mengatasi masalah ini, yaitu melalui program konseling yang diadakan di Puskesmas. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang isu ini serta dampak dan pentingnya solusi yang diusulkan.

BACA JUGA : Dari Lensa Kamera, ISI Surakarta Perangi Perundungan Remaja

Persoalan Depresi di Jakarta

Depresi telah menjadi permasalahan serius yang sering kali diabaikan dalam masyarakat. Dengan populasi yang padat dan tingkat stress yang tinggi, wajar jika angka depresi di Jakarta semakin meningkat. Selain itu, stigma terhadap kesehatan mental masih menjadi penghalang bagi banyak orang untuk mencari bantuan. Rany Maulani menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat tentang kondisi ini, serta perlunya dukungan sistem kesehatan yang lebih baik.

Statistik yang Mencolok

Angka 3% mungkin terlihat kecil, tetapi jika dihitung, jumlah ini mencakup lebih dari 10.000 orang dewasa dan lansia yang menderita depresi di Jakarta. Angka ini tidak hanya mencerminkan masalah individu tetapi juga menyoroti perlunya perhatian dari pemerintah dan lembaga terkait. Depresi tidak hanya memengaruhi kualitas hidup individu, tetapi juga berdampak pada produktivitas dan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, langkah preventif sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini sebelum menjadi lebih parah.

Pentingnya Konseling di Puskesmas

Salah satu saran yang diajukan Rany Maulani adalah penyediaan layanan konseling di Puskesmas. Ini adalah langkah strategis yang bisa membantu mengurangi angka depresi. Puskesmas memiliki jangkauan yang luas dan dapat memberikan akses mudah bagi masyarakat untuk mendapatkan bantuan. Konseling dapat membantu individu memahami kondisi mereka, mengatasi perasaan negatif, dan memberikan cara untuk mengelola stres dengan lebih baik.

Transformasi Pola Pikir Masyarakat

Masyarakat perlu didorong untuk mengubah pola pikir mereka terhadap kesehatan mental. Usaha untuk mempromosikan konseling dan dukungan psikologis di lingkungan Puskesmas bisa menjadi langkah awal. Hal ini tidak hanya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program tersebut, tetapi juga membantu mengurangi stigma yang ada. Kampanye kesadaran bisa dilakukan untuk menjelaskan bahwa mencari bantuan adalah bagian dari langkah untuk sembuh dan bukan tanda kelemahan.

Peran Puskesmas sebagai Lembaga Kesehatan

Puskesmas diharapkan tidak hanya bertugas dalam aspek kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Dengan memberikan pelatihan kepada tenaga medis di Puskesmas mengenai identifikasi gejala depresi dan cara melakukan konseling, Puskesmas dapat bertransformasi menjadi pusat bimbingan psikologis di komunitas. Hal ini tentu saja memerlukan kolaborasi yang baik antara dinas kesehatan dan lembaga pendidikan yang memiliki program psikologi.

Analisis dan Harapan ke Depan

Keberhasilan program konseling di Puskesmas bukan hanya terletak pada penerapan layanan tersebut, tetapi juga pada penerimaan masyarakat. Jika masyarakat bisa menerima konsep konseling sebagai bagian dari layanan kesehatan umum, maka angka depresi dapat mulai ditekan. Keberhasilan ini memerlukan dukungan penuh dari semua pihak, mulai dari instansi pemerintah hingga masyarakat itu sendiri. Selanjutnya, penting untuk terus memonitor dan mengevaluasi implementasi program ini agar dapat disempurnakan menuju hasil yang lebih baik.

Kesimpulan: Arah Baru untuk Kesehatan Mental di Jakarta

Permasalahan depresi di Jakarta menunjukkan bahwa kita berada dalam fase kritis yang memerlukan perhatian serius. Saran dari Waka DPRD, Rany Maulani, untuk mengadakan konseling di Puskesmas adalah langkah yang patut dicontoh. Dengan meningkatnya kesadaran dan dukungan sistematis, diharapkan masyarakat dapat mendapatkan akses yang lebih baik terhadap layanan kesehatan mental. Akhirnya, semoga Jakarta bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menangani persoalan kesehatan mental dengan cara yang lebih inklusif dan terintegrasi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %