St-bellarminus.sch.id – Panic attack adalah serangan kecemasan tiba-tiba dengan gejala fisik dan emosional intens. Kenali penyebab serta cara mengatasinya.
Panic attack atau serangan panik adalah kondisi ketika seseorang tiba-tiba mengalami rasa takut atau cemas yang sangat intens, meskipun tidak ada ancaman nyata. Serangan ini biasanya muncul secara mendadak dan ditandai dengan gejala fisik maupun emosional yang mengganggu.
Banyak orang yang pernah mengalami panic attack setidaknya sekali dalam hidupnya, tetapi jika serangan ini terjadi berulang dan memengaruhi aktivitas sehari-hari, bisa jadi merupakan bagian dari gangguan panik.
Apa Itu Panic Attack?
Panic attack adalah episode kecemasan ekstrem yang datang tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam beberapa menit. Kondisi ini membuat tubuh bereaksi seolah-olah menghadapi bahaya serius, padahal tidak ada ancaman nyata.
Serangan panik dapat berlangsung selama 5–20 menit, namun dalam beberapa kasus bisa lebih lama.
BACA JUGA : Memahami Gangguan Mental PTSD: Gejala dan Penanganannya
Gejala Panic Attack
Gejala serangan panik bisa berbeda pada setiap orang, tetapi umumnya meliputi:
Ciri Gejala Fisik
- Jantung berdebar kencang atau tidak teratur.
- Sesak napas atau sulit bernapas.
- Berkeringat berlebihan.
- Gemetar atau menggigil.
- Pusing atau merasa akan pingsan.
- Nyeri dada atau rasa tertekan.
- Mual atau sakit perut.
Gejala Psikologis
- Perasaan takut kehilangan kendali.
- Takut mati atau terjadi sesuatu yang buruk.
- Merasa terlepas dari diri sendiri (depersonalization).
- Rasa cemas ekstrem tanpa penyebab jelas.
Serangan ini sering kali membuat penderitanya berpikir sedang terkena serangan jantung, padahal sebenarnya disebabkan oleh reaksi kecemasan.
Penyebab Panic Attack
Tidak ada satu penyebab pasti, tetapi beberapa faktor yang berperan antara lain:
- Stres Berat
Kehilangan pekerjaan, perceraian, atau trauma dapat memicu serangan panik. - Faktor Genetik
Riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan meningkatkan risiko. - Ketidakseimbangan Neurotransmiter
Perubahan zat kimia otak yang berhubungan dengan pengaturan emosi. - Konsumsi Zat Tertentu
Kafein, alkohol, atau obat-obatan tertentu dapat memperparah serangan. - Kondisi Medis Lain
Hipertiroidisme atau masalah jantung kadang memunculkan gejala serupa.
Dampak Serangan Panik
Jika tidak ditangani, serangan panik bisa memengaruhi kualitas hidup, antara lain:
- Menghindari situasi tertentu karena takut kambuh.
- Menurunnya produktivitas kerja atau sekolah.
- Kesulitan menjaga hubungan sosial.
- Risiko berkembang menjadi gangguan panik kronis.
Cara Mengatasi Panic Attack
Ada beberapa strategi untuk mengatasi panic attack, baik jangka pendek maupun jangka panjang:
Saat Serangan Terjadi
- Atur Napas
Lakukan pernapasan dalam-dalam untuk menenangkan tubuh. Tarik napas lewat hidung, tahan sebentar, lalu hembuskan perlahan lewat mulut. - Fokus pada Realitas
Ingatkan diri bahwa serangan ini hanya sementara dan akan segera berlalu. - Gunakan Teknik Grounding
Fokuskan perhatian pada benda di sekitar, seperti menghitung warna benda atau merasakan tekstur di tangan. - Relaksasi Otot
Tegangkan lalu rilekskan otot-otot tubuh secara bergantian untuk mengurangi ketegangan.
Pencegahan Jangka Panjang
- Terapi Psikologis
Terapi perilaku kognitif (CBT) membantu mengubah pola pikir negatif yang memicu serangan panik. - Obat-Obatan
Dokter dapat meresepkan antidepresan atau obat anti-kecemasan bila diperlukan. - Gaya Hidup Sehat
Olahraga rutin, tidur cukup, dan mengurangi konsumsi kafein membantu menstabilkan kondisi mental. - Latihan Relaksasi
Meditasi, yoga, atau mindfulness efektif menurunkan tingkat kecemasan.
Tips Menghadapi Panic Attack di Kehidupan Sehari-hari
- Bicarakan kondisi Anda dengan orang terdekat agar mendapat dukungan.
- Catat gejala dan situasi yang memicu serangan untuk mengenali polanya.
- Jangan merasa malu mencari bantuan profesional, karena kesehatan mental sama pentingnya dengan fisik.
- Ikut komunitas dukungan untuk berbagi pengalaman dengan penyintas lain.
Kesimpulan
Panic attack adalah serangan kecemasan intens yang bisa menimbulkan gejala fisik dan psikologis menakutkan. Meski terasa mengganggu, kondisi ini dapat diatasi dengan strategi pernapasan, terapi psikologis, obat-obatan, dan gaya hidup sehat.
Kesadaran akan gejala serta dukungan dari lingkungan sangat penting agar penderita tidak merasa sendirian. Dengan penanganan yang tepat, panic attack bisa dikendalikan sehingga penderitanya tetap dapat menjalani hidup produktif dan bahagia.