Kecanduan scroll medsos
kebugaran - Kesehatan Mental

Kecanduan Scroll Medsos: Mengapa Sulit Berhenti?

0 0
Read Time:2 Minute, 59 Second

ST-bellarminus.sch.id – Kebiasaan menggulir media sosial tanpa henti menjadi fenomena yang sulit dihindari di era digital. Pengguna sering menghabiskan waktu berjam-jam mengecek Instagram, X, atau platform lain, terpaku pada like dan komentar. Oleh karena itu, artikel ini mengulas alasan ilmiah di balik kecanduan scroll medsos, dampaknya, dan cara mengatasinya. Sulit lepas dari ponsel? Simak penjelasan berikut!

Apa Itu Kebiasaan Menggulir Medsos?

Kecanduan scroll medsos merujuk pada kebiasaan menggulir platform sosial seperti Instagram atau X tanpa tujuan jelas, sering kali mengecek notifikasi atau menonton konten berulang. Banyak pengguna memutar ulang Instagram Story mereka sendiri untuk melihat respons. Sebagai contoh, seseorang mungkin terus memeriksa jumlah like pada postingan. Akibatnya, waktu terbuang tanpa disadari. Oleh karena itu, fenomena ini menjadi tantangan besar di era digital.

Pemicu Ilmiah Kecanduan Medsos

Kebiasaan menggulir platform sosial didorong oleh mekanisme otak yang melepaskan dopamin, zat kimia pemicu rasa senang. Menurut Rob Phelps dari Digital PR, like dan komentar memicu dopamin, mirip seperti saat membeli barang baru atau makan camilan favorit. Selain itu, ketidakpastian jumlah like menambah efek adiktif, karena antisipasi sering kali lebih kuat daripada imbalan itu sendiri. Sebagai contoh, pengguna terus mengecek ponsel menunggu notifikasi baru. Akibatnya, otak mencari “hadiah” berulang. Oleh karena itu, dopamin menjadi pendorong utama kecanduan scroll medsos.

Validasi Sosial sebagai Mata Uang Baru

Kebiasaan ini juga dipicu oleh kebutuhan akan pengakuan sosial. Phelps menjelaskan bahwa like dan komentar menjadi “mata uang” bukti sosial, mencerminkan pengaruh dan penerimaan di komunitas daring. Pengguna merasa bangga saat postingan mendapat banyak reaksi, tetapi kecewa jika sepi interaksi. Sebagai contoh, seseorang mungkin menghapus postingan yang kurang populer karena merasa ditolak. Akibatnya, kepercayaan diri sering bergantung pada respons daring. Oleh karena itu, validasi sosial memperkuat kebiasaan menggulir tanpa henti.

Dampak Negatif Kegandrungan Medsos

Kegandrungan menggulir platform sosial membawa sisi gelap yang signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa membandingkan jumlah like dengan orang lain memicu kecemasan dan rendah diri. Selain itu, pengguna sering merasa kurang berharga jika postingannya kalah populer. Sebagai contoh, seseorang mungkin merasa cemburu melihat teman mendapat lebih banyak like untuk foto serupa. Akibatnya, kesehatan mental terganggu, memengaruhi remaja hingga profesional. Oleh karena itu, kecanduan scroll medsos dapat merusak kesejahteraan emosional.

Cara Mengatasi Kecanduan Scroll Medsos

Untuk mengurangi kebiasaan ini, ikuti langkah berikut:

  1. Tetapkan Batas Waktu: Gunakan fitur pengatur waktu di ponsel untuk membatasi penggunaan medsos hingga 30 menit sehari.
  2. Nonaktifkan Notifikasi: Matikan pemberitahuan untuk mengurangi dorongan mengecek ponsel.
  3. Fokus pada Aktivitas Offline: Coba hobi seperti membaca, berjalan, atau olahraga untuk mengalihkan perhatian.
  4. Gunakan Aplikasi Pendukung: Aplikasi seperti Forest membantu menjaga fokus dengan memblokir akses medsos sementara.
    Sebagai contoh, membaca buku selama 20 menit sebelum tidur menggantikan waktu menggulir. Akibatnya, produktivitas meningkat dan stres berkurang. Oleh karena itu, langkah ini membantu mengendalikan kecanduan scroll medsos.

Tantangan dan Solusi untuk Pengguna

Tantangan utama adalah ketergantungan emosional pada validasi daring dan kesulitan lepas dari ponsel. Selain itu, tekanan untuk tampil “estetis” di platform sosial meningkatkan kecemasan. Untuk mengatasinya, pengguna dapat menetapkan tujuan realistis untuk postingan dan memprioritaskan interaksi dunia nyata, seperti bertemu teman. Akibatnya, ketergantungan pada like dan komentar berkurang. Oleh karena itu, kesadaran diri dan disiplin menjadi kunci untuk mengelola kebiasaan ini.

Kesimpulan: Atasi Kecanduan Medsos di 2025

Kebiasaan menggulir media sosial tanpa henti, didorong oleh dopamin dan validasi sosial, menciptakan siklus yang sulit dihentikan. Meski memberikan kesenangan sesaat, kebiasaan ini dapat memicu kecemasan dan rendah diri. Selain itu, langkah sederhana seperti membatasi waktu layar dan fokus pada aktivitas offline dapat membantu. Oleh karena itu, mulailah mengendalikan kecanduan scroll medsos pada 2025 untuk hidup yang lebih seimbang. Dengan demikian, Anda akan menikmati dunia nyata tanpa gangguan digital.nia nyata tanpa gangguan digital.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %